RATUSAN NYAWA MELAYANG di BALI
Sore yang ramai itu membuat kendaraan-kendaraan yang melintas di jalan Legian Kuta Bali itu tidak berjalan dengan baik. Berbagai toko di pinggir jalan pun ramai di padati oleh wisatawan-wisatawan baik dari dalam negri maupun dari luar negri. Hari semakin malam, suasana pun semakin menjadi ramai. Walaupun beberapa toko tutup tetapi masih ada toko-toko lain yang buka dan dipadati oleh pengunjung. Di samping itu tempat makan seperti restoran dan café pun juga banyak dipadati oleh para pengunjung seperti wisatawan dari luar negri yang hendak mencari makan.
Pada tanggal 12 oktober 2002 terdengar seperti suara ledakan keras “DOARRR”. ledakan bom pun terjadi di jalan Legian, dimana jalan itu terdapat banyak tempat makan dan berbelanja para wisatawan. Bom tersebut meledak sekitar pukul 23.05 wita di depan Paddy’s Pub. Tidak hanya itu ternyata ada ledakan bom juga yang terjadi secara bersamaan pukul 23.05 di depan Sari Club (SC) di jalan Legian, Kuta Bali. Ledakan bom itu merenggut ratusan nyawa diantaranya 202 orang meninggal dan 209 orang lainya mengalami luka berat dan luka ringan. Tidak hanya wisatawan Indonesia tetapi wisatawan luar negri banyak menjadi korban ledakan bom tersebut, dan saat itu keadaan Bali menjadi tidak aman.
Tidak lama setelah itu selang beberapa jam ternyata ledakan bom juga terjadi di sebuah kantor konsultasi Amerika Serikat walaupun jaraknya agak berjauhan. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama kali yang sangat hebat dan meghebohkan seluruh dunia. Pengeboman ini dianggap sebagai peristiwa terorsime terbesar dan terparah dalam sejarah Indonesia.
Dalam kasus ini banyak terlibat anggota dan gabungan polisi serta masyarakat Bali. Tidak lama dari kejadian itu beberapa Tim Investigasi Gabungan Polri dan juga kepolisisan luar negri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan bahwa bom yang digunakan adalah berjenis TNT dimana memiliki berat 1 kg yang di temukan di paddy’s pub, sedangkan yang ditemukan di sari club adalah jenis bom RDX dimana beratnya antara 50-150 kg.
Peristiwa mengerikan ini memicu banyak dugaan dari masyarakat luas serta prasangka negative yang ditujukan kepada lembaga pesantren maupun lembaga pendidikan islam lainnya. Anggapan ini terjadi karena suatu kesirikan atau juga suatu tindak balas dendam dan juga salah satu faktor fanatik agama. Masyarakat beranggapan demikian karena pemimpin dari kelembagaan agama tersebut telah mencuci otak para murid-muridnya di dalam pesantren.
Dengan adanya peristiwa ledakan bom bali ini seminggu kemudian jalan Legian dipadati para wisatawan dari berbagai mancanegara dimana mereka ingin menengok dan melihat bekas kejadin pemboman tersebut. Banyak wisatawan asing yang dating sedih dan menangis akibat kerabat atau keluarga mereka menjadi korban ledakan bom itu.
Akhirnya dengan kejadian ini masyarakat Bali dan beberapa turis mencanegara bersepakat untuk membuat sebuah ornament untuk mengenang para korban bom bali ini, dan sampai saat ini ornament itu dilihat dan sebagai objek khas Bali. Banyak turis dan masyarakat pendatang dari luar daerah berfoto ria bersama teman dan keluarga di depan ornament tersebut.
No comments:
Post a Comment