Wednesday, June 19, 2013

Pasar Lama Kisamaun, Kawasan Murah Meriah

Mendengar kata “wisata kuliner”, pasti akan terbayangkan di benak kita sekumpulan penjual makanan dengan bermacam-macam jenis hidangan. Mulai dari yang goreng, rebus, bakar, basah ataupun kering. Pemandangan inilah yang saya temukan di Pasar Lama Kisamaun, Tangerang. Dengan lokasi yang cukup strategis, tempat ini menjadi favorit warga Tangerang untuk ber-kuliner ria terutama di malam hari.


Kali ini saya memutuskan untuk datang di sore hari karena penasaran dengan suasana kuliner malam pasar lama. Sore itu, jalan selebar 3-5 meter itu masih tampak lengang. Namun beberapa mobil sudah terlihat parkir juga becak-becak dan pejalan kaki berseliweran di sepanjang jalan Kisamaun. Tepat di depan saya terdapat sebuah bangunan yang cukup besar, berwarna  merah menyala dengan berhiaskan lampion dan patung khas Cina. Di pintu depannya terpampang tulisan “Boen Tek Bio” dalam latin dan kanji.

Dari namanya sudah jelas bahwa bangunan ini merupakan sebuah klenteng. Menariknya, Boen Tek Bio ini adalah klenteng tertua yang ada di Tangerang. Meskipun berdiri sejak tahun 1684 (tiga abad), klenteng ini tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Bicara soal klenteng, daerah pasar lama ini memang merupakan tempat tinggal para pribumi asli yaitu “cina benteng”. Karena itulah, lokasi ini juga dikenal dengan kawasan “Pecinaan” Kota Tua Tangerang. Kesan ini juga terlihat dari bangunan dan beberapa toko dengan nuansa cina, seperti toko obat “Ban An Tong”.

Di seberang klenteng, terdapat sebuah kedai yang cukup terkenal di kawasan tersebut, yaitu “Roti Bakar 88” atau biasa di kenal dengan “Robak 88”. Kedai ini merupakan sebuah “cafe” sederhana yang menyediakan berbagai jajanan ringan dengan harga yang sangat terjangkau. Menu andalan dari Robak 88 ini sudah pasti Roti bakarnya yang spesial. Mengapa? Usut punya usut ternyata Roti yang mereka gunakan adalah roti tawar buatan sendiri, loh.

Selain itu, disini juga tersedia pisang bakar, pancake, burger, kentang goreng, indomie serta bermacam-macam minuman. Harga yang ditawarkan pun terbilang murah, dibawah Rp 20.000,- saja. Dengan konsep semi-outdoor, Robak 88 juga menjadi tempat favorit bagi masyarakat, terutama mahasiswa dan anak sekolah. Hanya saja kita baru bisa mengunjungi tempat ini dari sore hingga malam hari.

Matahari sudah mulai turun, seiringan dengan mulai terciumnya asap dari sate-sate dan otak-otak yang tengah dibakar. Beberapa penjual yang memang hanya buka di malam hari, seperti martabak sudah mulai menata gerobak dan kedainya. Sementara itu, toko-toko yang berada di sepanjang jalan satu persatu sudah mulai tutup. Dalam beberapa menit saja kawasan ini sudah mulai ramai dengan pengunjung. Terdengar klakson mobil dan motor yang saling berebut mencari tempat parkir.

“Disini aktifnya memang dari sore sampai malam, ramenya itu jam-jam 10-11..” jelas seorang juru parkir yang telah bekerja disini selama lima tahun.

Begitu melewati maghrib, jalan kisamaun ini telah dipadati oleh kedai-kedai makanan. Mulai dari makanan Indonesia seperti soto, sate, bakso, asinan, mie ayam hingga makanan mancanegara seperti roti cane yang berasal dari India. Bahkan penjualnya sendiri pun asli dari India bernama Jayamani. Jangan khawatir dengan harga dan rasanya, dijamin akan puas. Saking banyaknya jenis makanan yang dijajakan, tidak cukup satu hari untuk menyusuri satu per-satu jajanan yang ada di pasar lama ini.

Selain kuliner, banyak hal menarik di kawasan ini. Pagi hari misalnya, tempat ini memang merupakan sebuah pasar tradisional. Uniknya, pasar tersebut hanya terletak dalam sebuah gang sempit yang dipenuhi dengan kios-kios kecil. Pasar tersebut aktif dari pukul 7 hingga 10 pagi saja. Pada siang hari, kawasan ini ramai dengan toko-toko yang menjual perlengkapan komputer yang juga di bandrol dengan harga miring.
 
Salah satu tempat rekomendasi yang paling terkenal, yaitu “Pinguin”. Toko selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin membeli aksesoris atau perlengkapan elektronik lainnya. Yang membuat toko ini berbeda ialah, sistem pelayanannya yang mirip dengan apotek. Pembeli harus mengantri untuk membeli atau sekedar bertanya. Begitu tiba gilirannya dan membayar, pembeli harus menunggu dipanggil namanya untuk mengambil barang yang dibelinya.

Satu lagi oleh-oleh dari pasar lama yang tidak dapat dilewatkan, yaitu penjaja bunga-bunga cantik. Bunga yang dijual disini tentu saja bunga asli dengan jenis dan warna yang bervarian. Cocok untuk hiasan dirumah atau hadiah untuk orang yang dikasihi.


Mau menikmati kuliner sambil berbelanja murah meriah? Pasar lama Kisamaun inilah tempatnya, murah dan mudah dijangkau oleh segala kalangan.


oleh: Eka Laili Rosidha-11140110141

No comments:

Post a Comment